Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis <p><strong>Jurnal Fisioterapi dan Rehablitiasi</strong>, covers technical and clinical studies related to the field of all physiotherapy including :<br>• Pediatrics<br>• Neurology<br>• Musculoskeletal<br>• Cardio Pulmonal<br>• Sport</p> en-US <div id="copyright" style="text-align: justify;">Please find the rights and licenses in Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR). By submitting the article/manuscript of the article, the author(s) accept this policy.</div> <div id="license" style="text-align: justify;"><strong>License</strong></div> <p style="text-align: justify;">The use of the article will be governed by the Creative Commons Attribution license as currently displayed on&nbsp;<a title="creative commons cc by" href="https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution 4.0 International License.&nbsp;</a></p> <p><strong>Author’s Warranties</strong></p> <p style="text-align: justify;">The author warrants that the article is original, written by stated author(s), has not been published before, contains no unlawful statements, does not infringe the rights of others, is subject to copyright that is vested exclusively in the author and free of any third party rights, and that any necessary written permissions to quote from other sources have been obtained by the author(s).</p> <p><strong>User Rights</strong></p> <p style="text-align: justify;">JFR's spirit is to disseminate articles published are as free as possible. <a title="creativecommons cc by" href="https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Under the&nbsp;Creative Commons license</a><strong><u>,</u></strong> JFR permits users to copy, distribute, display, and perform the work. Users will also need to attribute authors and JFR on distributing works in the journal.</p> <p><strong>Rights of Authors</strong></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Authors retain all their rights</strong> to the published works, such as (but not limited to) the following rights;</p> <ul style="text-align: justify;"> <li>Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,</li> <li>The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,</li> <li>The right to reproduce the article for own purposes,</li> <li>The right to self-archive the article</li> </ul> <p><strong>Co-Authorship</strong></p> <p style="text-align: justify;">If the article was jointly prepared by other authors, any authors submitting the manuscript warrants that he/she has been authorized by all co-authors to be agreed on this copyright and license notice (agreement) on their behalf, and agrees to inform his/her co-authors of the terms of this policy. JFR will not be held liable for anything that may arise due to the author(s) internal dispute. JFR will only communicate with the corresponding author.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> <p><strong>Miscellaneous</strong></p> <p style="text-align: justify;">JFR will publish the article (or have it published) in the journal if the article’s editorial process is successfully completed. JFR's editors may&nbsp;modify the article to a style of punctuation, spelling, capitalization, referencing and usage that deems appropriate. The author acknowledges that the article may be published so that it will be publicly accessible and such access will be free of charge for the readers as mentioned in point 3.</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> jurnal.jfr@uwhs.ac.id (Suci Amanati) irawan.wibisono@uwhs.ac.id (Irawan Wibisono) Wed, 04 Oct 2023 00:00:00 +0700 OJS 3.1.0.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Program Fisioterapi Pada Atlet Setelah Infeksi Covid-19 Dengan Cardiac Problem Untuk Dapat Kembali Ke Olahraga : Studi Literatur https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/215 <p>Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 yang menyerang sistem pernafasan. Virus ini ternyata juga dapat menyebabkan komplikasi seperti <em>renal failure </em>dan <em>cardiac problem.</em> Setelah infeksi Covid-19 seorang atlet sangat bersiko mengalami <em>cardiac problem </em>dikarenakan olahraga intensitas tinggi yang mereka lakukan dapat meningkatkan penyebaran virus menuju jantung, inflamasi, kematian sel, dan aritmia. Oleh karena itu, pentingnya memastikan kondisi jantung atlet dalam kondisi normal sebelum kembali melakukan aktifitas fisik. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Program fisioterapi pada Atlet yang memiliki <em>Cardiac problem</em> setelah infeksi Covid-19 untuk dapat kembali berolahraga. Penelitian ini menggunakan metode <em>Literature review </em>dengan strategi pencarian PICO <em>Framework</em>. Dari hasil pencarian didapatkan 1664 jurnal yang kemudian disaring menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan 5 jurnal untuk dilakukan sintesis. Hasil dari studi ini meliputi program fisioterapi pada atlet yang mengalami <em>cardiac problem </em>setelah infeksi Covid-19 yaitu program dengan intensita<em>s Low to moderate </em>yang dilakukan selama 3 sampai 6 bulan. Kesimpulan studi ini yaitu Ketika Atlet terinfeksi Covid-19 dan mengalami <em>cardiac problem</em> maka Program fisioterapi yang direkomendasikan berupa latihan dengan intensitas <em>low to moderate</em> untuk membantu atlet tetap mempertahankan kondisi kapasitas fungsionalnya dan memberi waktu pada jantung untuk <em>recovery</em> sehingga atlet dapat kembali berolahraga lagi.</p> Riza Pahlawi, Alfuadi Sakanaher, Zahra Sativani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/215 Tue, 03 Oct 2023 00:00:00 +0700 Efektivitas Kombinasi Elektroterapi, Terapi Manual dan Latihan Penguatan untuk Meningkatkan Fungsi Bahu pada Shoulder Impingement Syndrome https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/267 <p>Shoulder impingement syndrome adalah cedera akibat trauma mekanis dari tendon rotator cuff yang berada di bagian antero-inferior dari acromion. Hal ini mengakibatkan penjepitan pada posisi fleksi dan internal rotasi shoulder. Cedera ini ditandai dengan keluhan nyeri disekitar sendi bahu disertai keterbatasan gerak, rasa nyeri yang hilang timbul, khususnya pada malam hari. Pada studi kasus ini, seorang pria berusia 55 tahun didiagnosa shoulder impingement syndrome akibat <em>supraspinatus tendinitis</em> pada bahu kanan sejak tiga bulan yang lalu diberikan penangan fisioterapi berupa terapi ultrasound; terapi manual berupa massage, mobilisasi dan traksi pada shoulder dan scapula, dan terapi latihan seperti stretching dan strengthening dengan frekuensi satu kali seminggu, intensitas 30-45 menit dalam lima minggu. Hasil dari pemberian kombinasi elektroterapi, terapi manual dan terapi latihan didapatkan terjadi penurunan nyeri sebesar hingga 4 poin, peningkatan lingkup gerak sendi hingga 50 derajat, peningkatan kekuatan otot hingga 2 tingkatan, dan peningkatan fungsional pasien hingga 23,84%. Disimpulkan bahwa kombinasi eletroterapi, menual terapi dan terapi latihan dapat meningkatkan aktivitas fungsional bahu pasien pada kasus shoulder impingement syndrome akibat <em>supraspinatus tendinitis</em>.</p> Triana Karnadipa, Iman Santoso, Raden Shafira Saniyyah Ramadhani ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/267 Tue, 03 Oct 2023 00:00:00 +0700 Hubungan Ergonomi Kerja Terhadap Musculosceletal Disorder Pada Petani Di Klaten https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/342 <p>Penerapan ergonomi dibidang pertanian memiliki tujuan untuk mencegah timbulnya keluhan dan penyakit akibat kerja pada petani. Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat kerja adalah <em>musculoskeletal disorder</em> seperti mengalami keluhan nyeri punggung dan leher. Faktor resiko terjadinya <em>Muskuloskeletal Disorder</em> antara lain: postur tubuh saat bekerja, beban kerja, durasi pekerjaan, paparan getaran, faktor individu dan psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ergonomi kerja terhadap <em>muskuloskeletal disorder</em> pada petani di desa Sumber kecamatan Trucuk kabupaten Klaten. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em>. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 responden yang diambil dengan teknik <em>Purposive Sampling</em>. Instrumen pengumpulan data dengan <em>Nordic Muskuloskeletal Questionnaire. </em>Analisa data menggunakan uji <em>Spearman’s rho </em>dengan α &lt; 0,05. Hasil penelitian menunjukkan uji korelasi dengan subjek penelitian petani didapatkan p value = 0,073 hal ini tidak sesuai dengan nilai rujukan p value &lt; 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penerapan ergonomi dengan gangguan <em>musculoskeletal disorder</em></p> Triyana Triyana, Pajar Haryatno, Noerjanah Noerjanah, Dwi Nur Astuti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/342 Tue, 03 Oct 2023 13:38:20 +0700 Perbedaan Pengaruh Core Stability Exercise Dan William’s Flexion Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita LBP Myogenic https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/303 <p><em>LBP myogenic disebabkan karena faktor internal dan eksternal. Kondisi ini dapat menyebabkan muscle inbalance. Muscle inbalance dapat menyebabkan pemendekan otot dan berakibat pada spasme otot disertai penurunan kekuatan otot yang menimbulkan nyeri LBP myogenic. Pemberian core stability exercise dan william’s flexion exercise mampu menurunkan intensitas nyeri pada LBP myogenic dengan mekanisme penguatan otot yang lemah dan rileksasi otot yang spasme. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental two group pre and post-test design, dilakukan pada bulan Oktober-November 2022. Subjek merupakan seluruh pasien dengan diagnosis dokter berupa LBP myogenic dan menjalani rawat jalan di poli fisioterapi RS UNS yang sesuai dengan kriteria inklusi. Subjek berjumlah 36 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I berjumlah 18 orang diberi perlakuan berupa core stability exercise dan kelompok II berjumlah 18 orang diberi perlakuan berupa william’s flexion exercise. Masing-masing kelompok diberi perlakuan 12x selama 8 minggu. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah core stability exercise lebih berpengaruh dibandingkan william’s flexion exercise terhadap penurunan nyeri penderita LBP myogenic.</em></p> Yulianto Wahyono, Jasmine Kartiko Pertiwi, Hanif Haya Risma ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/303 Tue, 03 Oct 2023 13:59:03 +0700 Aplikasi NMES, IR, serta Terapi Latihan Pada Pasien Post Stroke: Laporan Kasus https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/304 <p>NMES banyak digunakan untuk pengobatan manajemen nyeri, penguatan otot dan pemulihan sensorimotor. Pasien wanita usia 60 tahun datang ke poli fisioterapi&nbsp; dengan diagnosa medis Hemiparese sinistra et causa Stroke non Hemoragic. Hemiparese adalah salah satu gangguan yang menonjol akibat stroke yang mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari dan kualitas hidup. Cedera otak seperti stroke menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel neuron. Kerusakan otak diproyeksikan menuju kecacatan pada fungsi motorik, gangguan fungsi kognitif yang mengakibatkan hilangnya kemampuan dalam kinerja fungsional (Nudo, 2007). NMES mengaktifkan sistem sensorik-motor melalui pulsa listrik ke saraf dan otot dan memfasilitasi gerakan sukarela dan penguatan otot. Dalam beberapa penelitian sebelumnya di jelaskan bahwa Stimulasi listrik neuromuskular (NMES) pada ekstremitas dinilai aman dan murah serta berpotensi memfasilitasi pemulihan dalam hal kekuatan otot, keseimbangan berdiri, peningkatan kecepatan berjalan, dan aktivitas sehari-hari. Intervensi yang diberikan&nbsp; dalam laporan kasus ini berupa NMES ditambah dengan IR serta terapi latihan. Hal yang membedakan artikel ini dengan artikel NMES yang sudah ada sebelumnya adalah penentuan <em>goals</em> yang realistis karena kembali melihat realita keadaan pasien yang tidak memungkinkan untuk mencapai <em>goals</em> pada artikel artikel lain seperti berdiri dan berjalan.</p> Naura Salsabila, Farid Rahman ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/304 Tue, 03 Oct 2023 14:10:35 +0700 Proses Fisioterapi pada Kasus Delay Development dengan Patterning Exercise: A Case Report https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/305 <p>Keterlambatan tumbuh kembang atau <em>delay development</em> adalah kondisi ketika terjadi keterlambatan proses tumbuh kembang anak pada satu area atau lebih dibandingkan dengan anak seusianya. <em>Delay development</em> pada aspek motorik adalah ketertinggalan secara signifikan pada fisik, meliputi aktifitas fisik dalam kehuidupan sehari-hari seperti merangkak, duduk, berdiri dan berjalan pada anak bila dibandingkan dengan anak normal seusianya. Permasalahan yang ditemui pada kondisi <em>delay development</em> adanya i<em>mpairment</em> pada perkembangan motorik dan keterbatasan fungsional seperti belum dapat merangkak, duduk mandiri ataupun berdiri. Dalam hal ini, peran fisioterapi dibutuhkan untuk membantu pemulihan pasien, dengan modalitas fisioterapi yang dipakai pada <em>delay development</em> yakni <em>patterning exercise</em> dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot atau tonus postural anak dan meningkatkan kemampuan fungsional. <em>Patterning exercise</em> yang diberikan kepada pasien adalah aktifitas fisik yang akan pasien lakukan sehari-hari seperti latihan dari posisi jongkok ke posisi berdiri ataupun latihan dari kneeling menuju ke posisi berdiri. Keterampilan motorik kasar mengacu pada kemampuan untuk menggunakan kelompok otot utama untuk melakukan gerakan sendi yang teratur sehingga nantinya dapat menghasilkan gerakan aktivitas fungsional dasar seperti berjalan. Anak yang&nbsp; memiliki kemampuan motorik yang tinggi mampu&nbsp; mengintegrasikan&nbsp; gerakan&nbsp; koordinatif&nbsp; antara saraf dan otot, sekaligus mencapai tujuan. Untuk itu,&nbsp;&nbsp; diperlukan&nbsp;&nbsp; pembinaan&nbsp;&nbsp; sejak dini melalui kegiatan&nbsp;&nbsp; yang terukur, teratur, dan berkesinambungan.</p> Alifa Ghassanisa Fajriati, Farid Rahman, Diena Kurnia Sari ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/305 Tue, 03 Oct 2023 14:23:04 +0700 Manajemen Fisioterapi pada Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT): Laporan Kasus https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/314 <p><em>Kondisi adanya obstruksi saluran napas atau Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT). Pasien tuberkulosis dengan lesi paru minimal bisa menyebabkan kerusakan paru yang terjadi pada saluran pernapasan obstruktif dimana membuat komplikasi terjadi pada sebagian besar penderita tuberkulosis setelah pengobatan dengan gejala sisa paling sering gangguan paru yang bersifat obstruktif. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran manajemen fisioterapi pada kasus SOPT. Studi ini merupakan laporan kasus, data primer diperoleh melalui autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan fisik. Pasien pria usia 52 tahun melakukan tindakan fisioterapi dengan keluhan utama berupa sesak napas, batuk dan kecemasaan. Pasien mendapatkan intervensi fisioterapi dalam satu sesi per minggu selama dua minggu. Hasil positif pada penurunan sesak dan batuk juga kecemasaan. Laporan kasus ini menggambarkan presentasi klinis dan manajemen fisioterapi kasus SOPT dimana program fisioterapi yang bersifat individu dan mempentingkan keadaan klinis pasien.</em></p> Irianto Irianto, agung satrya mahardika, Kasmia Malik, Lutfiyah Mawaddatul Ishan, Alfi Syahar ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/314 Wed, 04 Oct 2023 10:06:58 +0700 Penatalaksanaan Fisioterapi pada Pasien Bell’s Palsy https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/327 <p>Permasalahan <em>bell’s palsy</em> adalah ketidakmampuan mulut dan mata menutup secara sempurna pada sisi wajah yang terkena masalah karena kelumpuhan otot wajahsehingga menyebabkan gangguan kemampuan fungsional. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasien yang merupakan pasien di Rumah Sakit Swasta di Surabaya. Instrumen Penelitian dalam penelitian ini adalah <em>Ugo Fisch </em>untuk menentukan kemampuan fungsional wajah dan <em>Manual Muscle Test (MMT) </em>wajahuntuk menentukan kekuatan otot wajah. Permasalahan responden penelitian ini adalah adanya penurunan kekuatan otot wajah dan kemampuan fungsional otot wajah pasien. Setelah menjalani intervensi fisioterapi selama satu bulan dengan menggunakan <em>Infra Red Diathermy</em> (IRD), <em>mirror exercise </em>dan <em>massage</em> wajah, evaluasi menunjukkan hasil yang baik yaitu nilai <em>ugo fisch </em>mendekati nilai normal dan kekuatan otot wajah meningkat. Dengan demikian intervensi fisioterapi berupa IRD, <em>mirror exercise</em> dan <em>massage</em> dikatakan berhasil untuk meningkatkan kekuatan otot dan kemampuan fungsional wajah pada passion Bell’s Palsy</p> Anastasia Putu Martha, Selly Omega Dilla Tedju, Martha Sri Astuti, Margareth Eltaria, Maria Stevani Saraswati ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/327 Wed, 04 Oct 2023 10:50:24 +0700 Gambaran IMT, VO2Max dan Kapasitas Fisik pada Mahasiswa Prodi Fisioterapi pasca Pembelajaran Online https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/321 <p>Kualitas sistem organ tubuh meningkat melalui proses yang sistematis, ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. WHO menyatakan dalam <em>Global Recommendations on Physical Activity for Health,</em> bahwa ada efek yang menguntungkan dan konsisten dari kapasitas fisik dalam mempertahankan berat badan. Dengan <em>VO2Max</em> yang baik maka seseorang mampu dengan maksimal menerima dan menjalankan program latihan sesuai dengan kapasitas fisik. Tujuan: penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran IMT, <em>Vo2max</em>, dan kapasitas fisik pada 56 mahasiswa baru prodi Fisioterapi angkatan 2022 Universitas Hasanuddin Pasca Pembelajaran <em>Online</em>. Metode: menggunakan metode penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Hasil penelitian: 56 mahasiswa dilakukan pengukuran terhadap nilai IMT, <em>Vo2Max</em>, serta kapasitas fisik (<em>pull up</em>, <em>push up, sit up</em>) didapatkan hasil berupa nilai sempurna untuk <em>pull up </em>(14,4%), <em>push up</em> (14,3%), <em>sit up</em> (16,1%) dengan kategori IMT normal. Sedangkan untuk kapasitas fisik sempurna untuk <em>push up</em> (7,1%), <em>sit up </em>(1,8%), <em>pull up</em> (7,1%) dengan kategori nilai <em>Vo2Max</em> bagus. Kesimpulan: secara umum indeks&nbsp; massa tubuh, <em>Vo2Max</em> dan kapasitas fisik pada mahasiswa fisioterapi angkatan 2022, menunjukan bahwa responden yang memiliki indeks massa tubuh dengan hasil obesitas dan gemuk sulit untuk melakukan kegiatan kapasitas fisik. Data <em>V</em><em>o</em><em>2Max</em> yang didapatkan dari latihan yang dilakukan hanya <em>pus up</em> yang memiliki hasil yang sempurna.</p> Irianto Irianto, Tirta Sari, Anastasya Fanny Sirenden, Nur Ainun ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/321 Wed, 04 Oct 2023 11:14:29 +0700 Hubungan Forward Head Posture dengan Kejadian Nyeri Otot Upper Trapezius pada Atlet Esports di kota Makassar https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/324 <p>Para atlet <em>esports </em>mempunyai kebiasaan saat latihan ataupun pertandingan mempunyai posisi duduk yang tidak ergonomis dalam durasi yang lama bisa mengakibatkan <em>forward head posture. Forward head posture </em>dapat menyebabkan stres yang berkelanjutan pada bagian otot <em>cervical</em> dan otot bagian <em>shoulder </em>yang bisa mempengaruhi terjadinya spasme pada otot dan dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot <em>upper trapezius. </em>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan <em>forward head posture </em>dengan kejadian nyeri otot <em>upper trapezius. </em>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional</em> dan pengambilan sampel dengan metode <em>purposive sampling</em> dengan jumlah sampel empat puluh tiga (n=43) yang merupakan atlet <em>esports</em> di kota Makassar. Data yang diperoleh berupa derajat <em>forward head posture</em> dan tingkat disabilitas pada <em>neck pain</em>. Penelitian ini memperoleh hasil nilai signifikansi (p) variabel <em>FHP</em> dengan <em>neck pain</em> sebesar 0,298 (p&gt;0,05), berdasarkan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0,163. Tidak ada hubungan signifikan antara <em>forward head posture </em>dengan nyeri pada otot <em>upper trapezius</em> pada atlet <em>esports </em>di kota Makassar.</p> Andre Frinanda Sa'Bantoro, Irianto Irianto, Andi Rizky Arbaim Hasyar ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/324 Wed, 04 Oct 2023 11:25:41 +0700 Manajemen Fisioterapi pada Post-Operative Ligamen Anterior Cruciatum pada Pemain Sepakbola https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/325 <p>Pendahuluan : Ketidakstabilan pada sendi lutut biasanya disebabkan oleh adanya&nbsp; <em>rupture</em> pada ligamen di sendi lutut, salah satunya <em>rupture Anterior Cruciatum Ligament</em> (<em>ACL</em>). Tujuan: Memberikan gambaran manajemen fisioterapi pada kasus post operasi rekonstruksi <em>ACL</em>. Metode: Studi ini merupakan laporan kasus, data primer diperoleh melalui autoanamnesis, alloanamnesis, dan pemeriksaan fisik. Hasil: Pasien atas nama Tn. R berusia 19 tahun dengan diagnosis post operative rekonstruksi <em>ACL</em> diberikan penanganan fisioterapi seperti <em>electrotherapy</em>, <em>strengthening exercise</em>, <em>patella mobilization</em> dan <em>partial weight bearing</em>. Hasil evaluasi 8 kali fisioterapi terjadi perubahan pada aspek nyeri dan peningkatan lingkup gerak sendi pada <em>regio knee</em>.&nbsp; Kesimpulan: Setelah 8 kali pertemuan dan diberikan <em>electrotherapy</em> seperti <em>infrared rays</em>¸ <em>interferential current</em> dan <em>high volt</em> serta beberapa <em>exercise</em> seperti <em>quat set</em>, <em>strengthening exercise</em>, aktif dan pasif <em>ROM</em>, mobilisasi patella, latihan partial weight bearing dapat menurunkan oedem, nyeri, meningkatkan kekuatan otot dan <em>ROM</em> pasien yang telah operasi rekonstruksi <em>ACL</em>.</p> Irianto Irianto, Firqih Regif Andayani K, Rhesky Ainun Ayuningtias B, Muhammad Abdillahtulkhaer ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/325 Mon, 13 Nov 2023 00:00:00 +0700 Pengaruh Neurodynamic Mobilization Terhadap Tingkat Penurunan Gejala Vaskularisasi Pada Pengrajin Kayu dengan Resiko Hand Arm Vibration Syndrome https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/340 <p><em>Hand-Arm Vibration Syndrome</em> (HAVS) adalah serangkaian gejala yang disebabkan oleh penggunaan alat kerja yang bergetar, sehingga mengakibatkan gangguan vaskuler, sensorineural, dan muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian <em>neurodynamic mobilization</em> terhadap tingkat vaskuler penderita Pengrajin kayu Desa Dawung dengan potensi <em>Hard Arm Vibration Syndrome</em> (HAVS). Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-test post-test. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 15 orang yang diberikan intervensi neurodynamic mobilization dengan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu atau sebulan, dengan 10 kali repetisi setiap teknik, dan istirahat selama 15 detik. Instrumen penelitian menggunakan <em>Stockholm Workshop Scale</em> (SWS) dengan analisa data menggunakan uji <em>Wilxocon Test</em>. Hasil penelitian uji <em>Wilxocon Test</em> didapatkan hasil sig. 0,000 &lt;0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima, menandakan bahwa terdapat pengaruh neurodynamic mobilization terhadap tingkat gejala vaskularisasi penderita <em>Hand Arm Vibration Syndrome</em> (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung. Kesimpulan dalam penetian ini terdapat pengaruh neurodynamic mobilization terhadap tingkat vaskularisasi penderita <em>Hand Arm Vibration Syndrome</em> (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung.</p> Tika Shafira, Ainun Ma’rufa, Safun Rahmanto ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/340 Wed, 15 Nov 2023 13:28:05 +0700 Beda Pengaruh Antara Latihan Open Kinetic Chain Dan Latihan Isometrik Pada Otot Quadriceps Terhadap Penurunan Nyeri Penderita Osteoartritis Knee https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/290 <p>Kerusakan struktur sendi pada kasus osteoartritis lutut akan menstimulasi mekanoreseptor menghantarkan informasi sensoris yang abnormal. Pada akhirnya menyebabkan penurunan kontraksi volunter otot quadriceps femoris yang diikuti oleh penurunan kekuatan otot quadriceps femoris. Penurunan kekuatanotot quadriceps femoris juga mempengaruhi nyeri saat beraktivitas pada penderita osteoartritis lutut. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan <em>open kinetic chain </em>(OKC) dan latihan isometrik terhadap penurunan nyeri pada penderita osteoartrits <em>knee</em>. Penelitian dengan <em>two group pre and post test design. </em>Subjek penelitian &nbsp;ini merupakan pasien dengan kondisi nyeri lutut osteoarthritis yang berjumlah 40 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok sehingga tiap kelompok berjumlah 20 orang. Intervensi dilakukan seminggu 3 kali sebanyak 12 kali latihan. Pengukuran nyeri dilakukan di awal dan akhir setelah seluruh program perlakuan selesai. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan VAS. Hasil uji beda <em>pre </em>dan <em>post-test </em>pada kelompok OKC dan isometrik menggunakan uji wilcoxon dan didapatkan hasil p=0,000 (p&lt;0,05). Adapun hasil uji beda <em>post-post </em>kelompok OKC dan isometrik menggunakan uji mann-whitney dan didapatkan hasil p=0,01 (p&lt;0,05). Mean kelompok I : 2 dan mean kelompok II : 1. Latihan <em>open kinetic chain </em>lebih efektif dari pada latihan isometrik terhadap penurunan nyeri penderita osteoartritis lutut.</p> Pajar Haryatno, Maryono Maryono, Nitaya Putri ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/290 Fri, 17 Nov 2023 16:37:10 +0700 Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Kualitas Hidup Lansia Penderita Hipertensi https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/328 <p>Kualitas hidup penderita hipertensi lebih buruk dibandingkan dengan individu yang memiliki tekanan darah normal. Hal tersebut dipengaruhi oleh tekanan darah dan tingkat kesadaran seseorang tersebut. Peningkatan kualitas hidup bisa diperoleh melalui latihan fisik yaitu senam hipertensi dengan tujuan mengurangi stress, meningkatkan rasa percaya diri, serta mengurangi kecemasan dan depresi terkait penyakit yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pengaruh senam hipertensi terhadap kualitas hidup lansia penderita hipertensi di Panti wredha Rindang Asih II Bongsari, diharapkan kualitas hidup lansia menjadi lebih baik setelah diberikan senam hipertensi. Desain penelitian yang digunakan bersifat eksperimental dengan rancangan pre-post test one group design. Jumlah sample 22 lansia yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen pengumpuan data dengan kuesioner WHOQOL-BREF yang diukur sebelum dan sesudah intervensi, yang dilakukan dua kali seminggu selama empat minggu. Analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan α &lt; 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 22 responden mengalami peningkatan hasil kualitas hidup dari nilai pre test ke nilai post test dengan nilai mean rank atau rata-rata peningkatan adalah 11.50. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil þ= 0,000 &lt; α=0,05 sehingga Ha diterima yaitu ada perbedaan antara kualitas hidup lansia untuk pre tes dan post test, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh senam hipertensi terhadap peningkatan kualitas hidup pada lansia penderita hipertensi di Panti Wredha Rindang Asih II Bongsari Semarang.</p> Dwi Nur Astuti, Luhur Sesanti Agustiningsih, Irawan Wibisono, Triyana Triyana ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/328 Wed, 22 Nov 2023 13:09:41 +0700 Hubungan Antara Durasi Bermain Game Online Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/375 <p>Saat ini <em>game online</em> sangat diminati dan disenangi dari semua kalangan manusia, mulai dari anak-anak, kalangan muda bahkan sampai kalangan tua sekalipun. Biasanya seseorang bermain game dengan jangka waktu yang lama tanpa memperdulikan dampak kesehatan dari bermain <em>game online</em> itu sendiri. Faktor yang menyebabkan keluhan cts yaitu posisi tangan yang tidak ergonomis dan gerakan berulang pada tangan hingga jari-jari. Keluhan cts dapat mengganggu aktivitas bermain <em>game online</em> dan juga aktivitas sehari-harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi bermain <em>game online</em> dengan&nbsp; kejadian <em>carpal tunnel syndrome.</em> Metode yang digunakan dalam penelitan ini yaitu menggunakan metode deskripsi kuantitatif study observasional dengan pendekatan cross-sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel&nbsp; pada penelitian ini adalah 46 orang. pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa 26 responden (56,5%) positif mengalami <em>carpal tunnel syndrome</em>, &nbsp;Durasi bermain game online terbanyak adalah high game, yaitu 24 orang (52,2%). Kebanyakan pemain game online pada penelitian ini adalah kaum laki-laki (84,8%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai P= 0.001. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi bermain <em>game online</em> dengan kejadian <em>carpal tunnel syndrome</em></p> Wahyuni Wahyuni, Prama Haditya Bayu Putra ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/375 Fri, 24 Nov 2023 10:20:51 +0700 Pengaruh Massage Punggung Terhadap Insomnia Pada Lansia https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/351 <p>Insomnia pada lansia merupakan keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan. Dampak serius gangguan tidur pada lansia, misalnya tekanan darah tinggi, gangguan jantung, kecemasan dan depresi.Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menangani insomnia diantaranya adalah <em>massage</em>. <em>Massage</em> punggung merupakan manipulasi otot-otot dan jaringan dalam tubuh dengan tekanan, menggosok, dan vibrasi atau getaran dengan menggunakan sentuhan tangan, jari-jari tangan, sikut, kaki untuk memperbaiki kondisi kesehatan. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh <em>Massage</em> Pungung terhadap insomnia pada lansia. Rancangan penelitian <em>quasi</em> <em>experimental </em>dengan model <em>two group pre and post test</em>, dilakukan ada bulan Mei-Juni 2023 pada lansia di warga Desa Tohudan Colomadu. Pada penelitian ini subyek penelitian diberikan <em>massage</em> dengan frekunsi 2 kali seminggu selama 3 minggu. Sampel penelitian ini adalah lansia warga desa Tohudan yang memenuhi kriteria sebanyak 30 orang, dibagi menjadi 2 kelompok ,kelompok I perlakuan <em>massage</em> punggung&nbsp; dan kelompok II&nbsp; kelompok kontrol.&nbsp; Alat ukur penelitian <em>Insomnia Rating Scale</em>. Analisis statistik uji beda pada post-test kelompok I dan II menggunakan uji independent sample t test. Hasil : Uji perbedaan nilai derajat insomnia dengan Independent Samples Test diperloleh p = 0,001 sehingga dinyatakan ada perbedaan secara bermakna. Pemberian <em>massage</em> punggung berpengaruh menurunkan derajat insomnia pada lansia.</p> Dwi Kurniawati, Afrianti Wahyu Widiarti ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/351 Tue, 28 Nov 2023 10:32:39 +0700