Pengaruh Neurodynamic Mobilization Terhadap Tingkat Penurunan Gejala Vaskularisasi Pada Pengrajin Kayu dengan Resiko Hand Arm Vibration Syndrome

Effect of Neurodynamic Mobilization to The Degree of Reduction in Vaskular Symtomp on Woodworker With Risk of Hand Arm Vibration Syndrome

  • Tika Shafira Universitas Muhammadiyah Malang
  • Ainun Ma’rufa Universitas Muhammadiyah Malang
  • Safun Rahmanto Universitas Muhammadiyah Malang
Keywords: Pengrajin kayu, Vaskularisasi, Hand Arm Vibration Syndrome, Neurodynamic Mobilization

Abstract

Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) adalah serangkaian gejala yang disebabkan oleh penggunaan alat kerja yang bergetar, sehingga mengakibatkan gangguan vaskuler, sensorineural, dan muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian neurodynamic mobilization terhadap tingkat vaskuler penderita Pengrajin kayu Desa Dawung dengan potensi Hard Arm Vibration Syndrome (HAVS). Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-test post-test. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 15 orang yang diberikan intervensi neurodynamic mobilization dengan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu atau sebulan, dengan 10 kali repetisi setiap teknik, dan istirahat selama 15 detik. Instrumen penelitian menggunakan Stockholm Workshop Scale (SWS) dengan analisa data menggunakan uji Wilxocon Test. Hasil penelitian uji Wilxocon Test didapatkan hasil sig. 0,000 <0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima, menandakan bahwa terdapat pengaruh neurodynamic mobilization terhadap tingkat gejala vaskularisasi penderita Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung. Kesimpulan dalam penetian ini terdapat pengaruh neurodynamic mobilization terhadap tingkat vaskularisasi penderita Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Tika Shafira, Universitas Muhammadiyah Malang

PENGARUH NEURODYNAMIC MOBILIZATION TERHADAP

TINGKAT PENURUNAN GEJALA VASKULARISASI PADAPENGRAJIN KAYU

DESA DAWUNG DENGANRESIKO HAND ARM VIBRATION SYNDROME (HAVS)

Tika Shafira1, Ainun Ma’rufa2 , Safun Rahmanto2

[email protected]1, [email protected]2, [email protected]2

Program Studi S1 Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK

Latar belakang: Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) adalah serangkaian gejala yang disebabkan oleh penggunaan alat kerja yang bergetar, sehingga mengakibatkan gangguan vaskuler, sensorineural, dan muskuloskeletal. Neurodynamic Mobilization yaitu teknik untuk memeriksa ketegangan saraf dan memobilisasi saraf dengan gerakan pasif atau aktif dengan menggunakan teknik Tensioning, Sliding dan Single Joint Movement dan berfokus pada pemulihan kemampuan sistem saraf untuk menoleransi gaya tekan, gaya gesek, dan gaya tarik normal yang terkait dengan aktivitas sehari-hari. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian neurodynamic mobilization terhadap tingkat vaskuler penderita Pengrajin kayu Desa Dawung dengan potensi Hard Arm Vibration Syndrome (HAVS). Metode Penelitian : Desain Penelitian menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-test post-test. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 15 orang yang diberikan intervensi neurodynamic mobilization dengan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu atau sebulan, dengan 10 kali repetisi setiap teknik, dan istirahat selama 15 detik. Instrumen penelitian menggunakan Stockholm Workshop Scale (SWS) dengan analisa data menggunakan uji Wilxocon Test. Hasil : Hasil penelitian uji Wilxocon Test didapatkan hasil sig. 0,000 <0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H1 diterima, menandakan bahwa terdapat pengaruh neurodynamic mobilization terhadap tingkat gejala vaskularisasi penderita Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung. Kesimpulan : Terdapat pengaruh neurodynamic mobilization terhadap tingkat vaskularisasi penderita Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung.

Kata Kunci : Pengrajin kayu, Vaskularisasi, Hand Arm Vibration Sydrome (HAVS), Neurodynamic Mobilization.

 

 

ABSTRACT

Background: Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) is the symptoms caused by using of vribation working tool, so that effected interference in vascular, sensorineural, and musculoskeletal. Neurodynamic Mobilization is technique to control tension and mobilitation of nerve with passive or active movement by using tensioning technique, sliding, and single joint movement and focused on ability of nervous system  to recovery on tolerance to preasure force, friction, and normal tensile force in daily activity. Objective : Aims to effect of Neurodynamic Mobilization to reduction rate of vascular symptoms in wood crafstman at dawung village with risk of  Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) Research Method : This study use pre-experimental with one group pre-test and post-tested. There are 15 people to be a subject that gived intervention neurodynamic mobilization with 3 times a week in a month exam. Every exam include 10 times repitation on each technique and rest for 15 seconds. Instument of this study use Stockholm Workshop Scale (SWS) and wilxocon test for data analysis. Result : The wilxocon test give result  of sig. is <0,05. It means there is effect of neurodynamic mobilization to reduction rate of vascular symptoms in wood crafstman at Dawung village with risk of Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS). Conclusion : There is effect of Neurodynamic Mobilization to reduction rate of vascular symptoms in wood crafstman at dawung village with risk of Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS).

Keywords : Wood craftsman, Vascular, Hand Arm Vibration Sydrome (HAVS), Neurodynamic Mobilization..

PENDAHULUAN

Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) adalah serangkaian gejala yang disebabkan oleh penggunaan alat kerja yang bergetar, sehingga mengakibatkan gangguan vaskuler, sensorineural, dan muskuloskeletal (Qamruddin et al., 2019). Getaran untuk waktu yang lama saat bekerja dapat mengirimkan getaran ke lengan dan tangan, menyebabkan gangguan pembuluh darah, saraf dan musculoskeletal (Ye & Griffin, 2018). Penggunaan alat-alat yang bisa menggetarkan tangan secara belebihan diambang batas menggunakan durasi dan frekuensi yang lama bisa menyebabkan gangguan dalam sistem vaskuler, sensorineural dan muskuloskeletal dalam masalah HAVS.  Kasus HAVS di Kanada ditemukan sebanyak 72.000-144.000 kasus. Negara yang memiliki iklim dingin beresiko lebih besar dibandingkan dengan negara yang lebih hangat. Prevalensi penderita HAVS di Indonesia sendiri belum diketahui angkanya secara pasti (Chani & Kurniawan, 2018).

Gangguan yang kompleks pada HAVS dapat berpotensi melumpuhkan kondisi neurologi spesifik, vaskuler, dan musculoskeletal (Brown et al., 2011). Beberapa tanda gejala pada sistem vaskuler yang timbul seperti nyeri, gangguan sistem saraf, hilangnya sensasi meraba dan penurunan fungsi gerak. Gejala neurologis yang dapat timbul pada Vaskularisasi biasanya dipicu ketika suhu dingin ataupun stress  (Campbell et al., 2017). Kelainan vaskular disebabkan oleh adanya stenosis, spasme arteri, dan oklusi. Penggaruh latihan mobilisasi sangat efektif dalam mengurangi gejala yang timbul karena latihan tersebut memiliki manfaat meningkatkan sirkulasi vena dari saraf, mengurangi tekanan saraf, meningkatkan aliran darah ke saraf median, dan memobilisasi saraf median (Page et al., 2012). Salah satu penatalaksanan fisioterapi yang dapat diberikan untuk meningkatkan vaskularisasi pada penderita HAVS yaitu, Neurodynamic Mobilization. Neurodynamic Mobilization adalah latihan dirancang untuk mengembalikan plastisitas sistem saraf dan kemampuan jaringan saraf untuk meregang dan tegang (Sharma & Sheth, 2017). Waktu yang digunakan untuk latihan 10-15 menit selama 3-6 minggu (Reid et al., 2021). Saat ini masih belum ada yang membahas mengenai HAVS akan tetapi pemberian Neurodynamic Mobilization pada kasus carpal tunnel syndrome (CTS), sangatkalah efektif karena bisa meningkatkan fungsional serta dapat menurunkan nyeri dan pada tingkat kaparahan pada penderita CTS dalam jangka pendek (Wolny et al., 2017).

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra-eksperimental. bahwa “hasil penelitian pra pre-eksperimen merupakan variabel terikat yang tidak dipengaruhi oleh variabel independent. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok optimal. Dalam proyek ini, sampel menerima pretest (pre-test) sebelum menerima perlakuan dan sampel menerima post-test (post-test) di akhir penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dawung. Waktu penelitian dilaksakan bulan maret 2023. Subjek penelitian adalah pengrajin kayu di Desa Dawung. Kriteria inklusi ini adalah (1) Waktu kerja 8 jam dalam sehari, (2) Memiliki kriteria gangguan vaskuler menurut Stockholm, (3) Bersedia untuk mengikuti kegiatan penelitian dari awal  sampai akhir. Kriteria ekslusi (1) Memiliki fraktur wrist dengan kondisi akut, (2) Tidak bersedia menjadi responden, (3) Kontraindikasi dengan Neurodynamic Mobilization seperti kondisi peradangan akut, infeksi sistem saraf, cedera medulla spinalis, dan kondisi irritable. Kriteria dropout adalah (1) Tidak mengikuti latihan rutin lebih dari 2 kali, (2) Responden mengundurkan diri.

Jumlah subyek penelitian adalah 15 orang dengan diagnosis HAVS. Penilain derajad menggunakan Stockholm workshop scale (SWS). Yang terbagi menjadi 5  penelitian kriterianya yaitu (0) tidak ada keluhan, (1) ringan, (2) sedang, (3) berat, (4) sangat berat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel I Hasil Uji Normalitas Data Saphiro-Wilk Test

Kelompok

N

Asymp Sig(2-tailed)

Post-test

15

0,007

Pre-test

15

0,001

Shapiro-wilk : n = Jumlah sampel, *= Signifikasi (p<0,05)

Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-wilk mendapatkan hasil data pre-tes 0,007 dan hasil data post-test 0,001. Dapat disimpulkan bahwa hasil distribusi data pre-test dan post-test tidak normal karena nilai signifikansi <0,05.

Tabel II Hasil Uji Wilxocon

Kelompok

N

P

Post-tes dan pre-test Pengaruh

neurodynamic mobilization

15

0,000

   Uji Wilcoxon : n = Jumlah sampel, *= Signifikasi (p<0,05)          

Berdasarkan hasil uji wilcoxon pre-test dan post-test didapatkan Value sebesar 0,000 dengan nilai p<0,05 sehingga dapat diperoleh bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan berdasarkan hasil data di atas bahwa ada pengaruh pemberian intervensi Neurodynamic Mobilization terhadap penurunan gejala  penderita Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dalam penelitian menggunakan Neurodynamic Mobilization.

 

 

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Bedasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Neurodynamic Mobilization terhadap tingkat penurunan vaskularisasi pada pengrajin kayu Desa Dawung dengan resiko Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Terdapat 15 pengrajin kayu yang mengalami gangguan vaskularisasi sebelum diberikan latihan Neurodynamic Mobilization. (2) Pemberian Neurodynamic Mobilization dapat menurunkan vaskularisasi penderita Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS) pada pengrajin kayu di Desa Dawung yang berjumlah 15 orang dengan tingkat keparahan ringan dan sangat ringan. (3) Hasil data menunujukkan setelah diberikan intervensi terdapat pengaruh pemberian Neurodynamic Mobilization dalam meningkatkan vaskularisasi penderita Hand Vibration Syndrome (HAVS) pada Pengrajin kayu di Desa Dawung.

Saran dari peneliti adalah sebagai berikut : (1) Peneliti menyarankan untuk memperhatikan diagnosa banding saat melakukan pemeriksaan agar hasil penelitian tidak bias. (2) Peneliti menyarankan untuk memperhatikan faktor internal seperti besaran getaran oleh alat agar melengkapi faktor yang mempengaruhi gangguan.

 

DAFTAR RUJUKAN

Brown, C. L., Gilbert, K. K., Brismee, J. M., Sizer, P. S., James, C. R., & Smith, M. P. (2011). The effects of neurodynamic mobilization on fluid dispersion within the tibial nerve at the ankle: An unembalmed cadaveric study. Journal of Manual and Manipulative Therapy, 19(1), 26–34. https://doi.org/10.1179/2042618610Y.0000000003

Campbell, R. A., Janko, M. R., & Hacker, R. I. (2017). Hand-arm vibration syndrome: A rarely seen diagnosis. Journal of Vascular Surgery Cases and Innovative Techniques, 3(2), 60–62. https://doi.org/10.1016/j.jvscit.2017.01.002

Chani, F. Y., & Kurniawan, B. (2018). Hand Arm Vibration Syndrome : Ancaman Bagi Pekerja Sektor Industri. J Agromedicine, 5(1), 483–488. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1988

Page, M. J., O’Connor, D., Pitt, V., & Massy-Westropp, N. (2012). Exercise and mobilisation interventions for carpal tunnel syndrome. Cochrane Database of Systematic Reviews, 6. https://doi.org/10.1002/14651858.cd009899

Reid, G., Joan, P.-B., Phillip, S., Kerry, G., & Jean-Michel, B. (2021). A Neural Mobilization Treatment Strategy for Patients with Neurogenic Claudication Related to Degenerative Lumbar Spinal Stenosis: A Prospective Case Series. International Journal of Sports and Exercise Medicine, 7(3), 1–8. https://doi.org/10.23937/2469-5718/1510191

Qamruddin, A. A., Nik Husain, N. R., Sidek, M. Y., Hanafi, M. H., Ripin, Z. M., & Ali, N. (2019). Prevalence of hand-arm vibration syndrome among tyre shop workers in Kelantan, Malaysia. Journal of Occupational Health, 61(6), 498–507. https://doi.org/10.1002/1348-9585.12078

Sharma, S., & Sheth, M. (2017). Effect of neurodynamic mobilization on pain and function in subjects with lumbo-sacral radiculopathy. Medicine Science | International Medical Journal, July, 1. https://doi.org/10.5455/medscience.2017.06.8664

Wolny, T., Saulicz, E., Linek, P., Shacklock, M., & Myśliwiec, A. (2017). Efficacy of Manual Therapy Including Neurodynamic Techniques for the Treatment of Carpal Tunnel Syndrome: A Randomized Controlled Trial. Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics, 40(4), 263–272. https://doi.org/10.1016/j.jmpt.2017.02.004

Ye, Y., & Griffin, M. J. (2018). Assessment of thermotactile and vibrotactile thresholds for detecting sensorineural components of the hand–arm vibration syndrome (HAVS). International Archives of Occupational and Environmental Health, 91(1), 35–45. https://doi.org/10.1007/s00420-017-1259-2

References

Brown, C. L., Gilbert, K. K., Brismee, J. M., Sizer, P. S., James, C. R., & Smith, M. P. (2011). The effects of neurodynamic mobilization on fluid dispersion within the tibial nerve at the ankle: An unembalmed cadaveric study. Journal of Manual and Manipulative Therapy, 19(1), 26–34. https://doi.org/10.1179/2042618610Y.0000000003

Campbell, R. A., Janko, M. R., & Hacker, R. I. (2017). Hand-arm vibration syndrome: A rarely seen diagnosis. Journal of Vascular Surgery Cases and Innovative Techniques, 3(2), 60–62. https://doi.org/10.1016/j.jvscit.2017.01.002

Chani, F. Y., & Kurniawan, B. (2018). Hand Arm Vibration Syndrome : Ancaman Bagi Pekerja Sektor Industri. J Agromedicine, 5(1), 483–488. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/ index.php/agro/article/view/1988

Kesehatan, J., Kefis, J., Report, F. A. C., Ali, V. S., Santoso, T. B., & Efendi, E. N. (2022). Pengaruh Neural Mobilization dan Manual Traction pada kasus Cervical Root Syndrome untuk Peningkatan Kemampuan. 2, 30–35.

Page, M. J., O’Connor, D., Pitt, V., & Massy-Westropp, N. (2012). Exercise and mobilisation interventions for carpal tunnel syndrome. Cochrane Database of Systematic Reviews, 6. https://doi.org/10.1002/14651858.cd009899

Reid, G., Joan, P.-B., Phillip, S., Kerry, G., & Jean-Michel, B. (2021). A Neural Mobilization Treatment Strategy for Patients with Neurogenic Claudication Related to Degenerative Lumbar Spinal Stenosis: A Prospective Case Series. International Journal of Sports and Exercise Medicine, 7(3), 1–8. https://doi.org/10.23937/2469-5718/1510191

Qamruddin, A. A., Nik Husain, N. R., Sidek, M. Y., Hanafi, M. H., Ripin, Z. M., & Ali, N. (2019). Prevalence of hand-arm vibration syndrome among tyre shop workers in Kelantan, Malaysia. Journal of Occupational Health, 61(6), 498–507. https://doi.org/10.1002/1348-9585.12078

Satria Nugraha, M. H., Purnawati, S., Irfan, M., Handari Adiputra, L. M. I. S., Muliarta, I. M., & -, W. (2019). Kombinasi Pulsed Shortwave Therapy Dan Neurodynamic Mobilization Lebih Efektif Menurunkan Disabilitas Punggung Dibandingkan Kombinasi Pulsed Shortwave Therapy Dan Lumbar Spine Stabilization Exercise Pada Pasien Hernia Nukleus Pulposus Lumbosakral. Sport and Fitness Journal. https://doi.org/10.24843/spj.2019.v07.i01.p05

Sharma, S., & Sheth, M. (2017). Effect of neurodynamic mobilization on pain and function in subjects with lumbo-sacral radiculopathy. Medicine Science | International Medical Journal, July, 1. https://doi.org/10.5455/medscience.2017.06.8664

Wolny, T., Saulicz, E., Linek, P., Shacklock, M., & Myśliwiec, A. (2017). Efficacy of Manual Therapy Including Neurodynamic Techniques for the Treatment of Carpal Tunnel Syndrome: A Randomized Controlled Trial. Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics, 40(4), 263–272. https://doi.org/10.1016/j.jmpt.2017.02.004

Ye, Y., & Griffin, M. J. (2018). Assessment of thermotactile and vibrotactile thresholds for detecting sensorineural components of the hand–arm vibration syndrome (HAVS). International Archives of Occupational and Environmental Health, 91(1), 35–45. https://doi.org/10.1007/s00420-017-1259-2
Published
2023-11-15
How to Cite
Shafira, T., Ma’rufa, A., & Rahmanto, S. (2023). Pengaruh Neurodynamic Mobilization Terhadap Tingkat Penurunan Gejala Vaskularisasi Pada Pengrajin Kayu dengan Resiko Hand Arm Vibration Syndrome. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 8(1), 86-89. https://doi.org/https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v8i1.340
##“article.abstract”## viewed = 43 times
PDF downloaded = 6 times